Jumat, 16 Desember 2011

cara membuat alexa

Cara Membuat Alexa Widget Pada Blog

| Monday, April 27, 2009 | 7 comments

1.Masuklah pada Alexa.com
2.Pada halaman muka Alexa, klik For Site Owner

3.Setelah muncul halaman baru, klik Site Widget.

4.Pilih widget yang anda inginkan lalu masukkan alamat blog anda pada kolom yang tersedia.Lalu klik Build Widget.

5.Akan muncul halaman baru dengan kode HTML yang siap dipasang pada blog anda.Pilih model sesuai pilihan anda dan copy kode HTML pada kolom dan pasang pada blog anda.

Je m'apelle Lucky


Click to set custom HTML

It's me...

Saya dilahirkan pada September 1991 dari sebuah keluarga sederhana.  Kota Duri, Riau adalah tempat dimana saya pertama kali saya merasakan hidup ini. Saya sangat beruntung untuk dilahirkan oleh ibu saya, Siti Nurlaela dan memiliki seorang ayah yang hebat bernma Untung Prasetyo (Untung=Luck, dan itu adalah bagian dari nama dan hidup saya). Saya tidak hanya bertiga di keluarga sederhana ini. Saya memiliki kakak yang super, Sari Atika Sundari dan Adik yang luar biasa, Muhammad Rahmat Dityo. Mereka berempat adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup saya. Dari merekalah saya belajar akan satu kata, yaitu CINTA. Cinta yang tidak pernah henti mereka berikan kepada saya, LUCKY BAGUS SEPTYO.

Jika bercerita tentang nama Lucky Bagus Septyo, saya selale tertawa karena ada sejarah dalam nama ini. Dahulu, 19 tahun yang lalu ketika saya dilahirkan, sang Ibu dan sang Ayah berdebat untuk masalah nama. Sang Ibu ingin memiliki nama anak "Muhammad Yusuf " , sedangkan sang ayah ingin anak bernama BEJO.....Oh my God, untung saja nama itu tidak menjadi nama saya sekarang (hehe,walaupun BEJO menjadi nama panggilan saya kini, karena teman kampus saya AVEN). Namun akhirnya mereka memutuskan untuk memberikan nama LUCKY BAGUS SEPTYO, sebuah nama yang selalu saya artikan sebagai LUCKY=Keberuntungan BAGUS=Bagus SEPTYO=September pada keluarga Prasetyo. Jadi, saya selalu menyimpulkan nama saya sebagai "Keberuntungan Bagus di Bulan September", walaupun ibu dan ayah saya tidak pernah berkata itu, hahaha.

 Tumbuh di  keluarga yang penuh perjuangan, membuat saya terus memahami arti hidup yang begitu menantang ini. Dikala saya balita, saya hidup dalam keadaan berkecukupan karena ayah saya bekerja di sebuah perusahaan tambang milik AS di Papua sana. Namun semenjak Krisis Ekonomi 1997, ayah saya di-PHK, dan saya beserta keluarga harus hidup dengan seadanya. Ibu saya harus berjualan beras, ayah hanya menjadi montir, dan saya beserta kakak saya harus berjualan alat tulis dan layang-layang sambil membuka perpustakaan kecil di rumah. Pengalaman itu saya tambah lagi dengan membuka sekolah mini di rumah, dengan kelas reguler setiap hari senin, selasa, dan rabu. Lucunya, di kala itu saya masih duduk di kelas 3 SD. Hahaha, yang penting dapat bermanfaat bagi orang lain. Beranjak remaja, saya semakin berpacu untuk membahagiakan kedua orang tua saya. Semangat itulah yang melatarbelakangi saya untuk terus berjuang mendapar beasiswa di Sekolah Menengah Pertama. Alhamdulillah, SMPN 92 Jakarta memberi saya kesempatan untuk membayar setengah saja dari biaya SPP. Beasiswa itu menuntut saya untuk terus mempertahankan prestasi akademik saya. Syukur Alhamdulillah, saya bisa mempertahankan juara kelas selama 3 tahun. Ibu dan ayah saya merasa senang sekali karena saya bisa meneruskan jejak mereka. Ibu dan ayah saya adalah siswa yang cerdas ketika sekolah dahulu, dan saya bangga sekali pada mereka. Beranjak ke SMA, alhamdulillah saya mendapat beasiswa dari Himpuanan Alumnis SMAN 4 Jakarta. Di kala memilih SMA tersebut, saya merasa begitu bingung. Saya punya cita-cita untuk bisa menjadi siswa SMA 8 atau 81, namun apa daya, keadaan finansial keluarga saya membuat saya mengambil keputusan untuk bersekolah di SMAN4.Alhamdulillah, keputusan saya tersebut membawa saya ke tempat yang tepat. Di sana, walau secara akademik saya hanya menempati peringkat 2, 3, atau 4, saya merasa saya bisa meng-explore kemampuan pada diri saya. Di kelas 1 SMA, saya dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua MPK dan saya lanjutkan di kelas 2 sebagai Ketua MPK. Disana lah saya mendapata pengalaman organisasi yang luar biasa. Namun demikian, pengalaman organisasi yang paling luar biasa adalah ketika saya men-lead project Suddharma Pundarika Cup SMAN 4 Jakarta untuk pertama kalinya. Luar biasa, di event ini saya bisa bekerja dengan orang-orang yang luar biasa. Di kala SMA ini pula saya mendapat kesempatan sebagai Abang Buku Jakarta Pusat dan juara 3 di Tingkat DKI. Itu membuat saya mulai mengenal dunia luar. Saya bisa bertemu Fauzi Bowo, Prijanto, dan beberapa jajaran pemimpin DKI lainnya. Pengalaman luar biasa juga saya dapatkan ketika saya terpilih menjadi salah satu Duta Baca Remaja Indonesia. Wau, dahsyat.

Pengalaman itu semua menjadi bekal saya untuk menjadi pribadi dewasa, terutama di masa kuliah ini. Alhamdulillah, doa ibu dan keluarga saya menghantarkan saya untuk bisa mendapatkan Full Scholarship di Universitas Bakrie ini. Awalnya saya sempat ragu karena keinginan utama saya adalah Teknik Pertambangan ITB, namun keadaan menuntun saya untuk menapaki masa perkuliahan saya di UB ini. Alhamdulillah, sekali lagi saya merasa bersyukur karena saya bisa bertemu dengan pemuda-pemudi cerdas dari berbagai belahan Nusantara, Luar Biasa. Pengalaman demi pengalaman saya dapatkan di Universitas ini. Mulai dari panitia Entrepreneurial Youth, sebuah acara yang membuat saya terbuka dalam berorganisasi, menjadi Master of Ceremony di berbagai kegiatan (Hobi saya sejak kecil, hehe,,,berbicara), dan bisa menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi dengan didampingi oleh wanita luar biasa bernama Riska Widianingsih (kami mendapat polling suara dengan jumlah sama, namun dia sangat rendah hati) beserta 24 pemuda/i luar biasa yang selalu bekerja keras untuk melakukan yang terbaik. Selain itu, keputusan saya untuk meninggalkan rumah dan hidup mandiri membuat saya terus berpacu untuk terus mengajar les privat dan melakukan segala sesuatu tindakan halal untuk membiayai semua kebutuhan saya, terutama membayar kontrakan.Hehehe. Dan kini, saya juga menjalani posisi sebagai Abang Kabupaten Bekasi, suatu tugas yang luar biasa dan saya juga bisa bekerja dengan orang-orang luar biasa.

Intinya, saya adalah saya, dan saya selalu berusaha untuk bertindak dengan sebaik mungkin, walau tidak semua tindakan saya baik (karena saya manusia). 

【Modern gaya minimalis】 Membangun rumah kebun keluarga sederhana Mewah! Dari tiga


Modern gaya minimalis】 Membangun rumah kebun keluarga sederhana Mewah! Dari tiga
Membangun rumah kebun keluarga sederhana Mewah! Dari tiga

Membangun rumah kebun keluarga sederhana Mewah! Dari tiga

Pengenalan:Jumlah besar kayu yang digunakan, penyebaran dinding batu emas dan budaya restoran telah membawa pemandangan alam yang indah pedesaan |. | | Kamar Tidur adalah rumah ke tempat-tempat yang paling intim yang paling tidak waspada semua volatilitas dan ketidakpastian telah dipisahkan, dicuci lakukan Kemuliaan, manusia canggih yang dilupakan di sebuah teluk yang aman juga salah sendiri wajah yang paling otentik.

Cinta Sejati


Episode 12, Jumat, 16 Desember 2011
 
Luna kaget saat Bagas memberitahunya kalau Arjuna dan Saffa sama-sama pergi ke pulau seribu. Luna khawatir jika Arjuna menyadari kalau Saffa adalah teman masa kecilnya yang selama ini ia cari. Sementara itu, Arjuna shock saat melihat Saffa terjatuh ke dalam laut. Arjuna berusaha menyelamatkan Saffa yang hampir saja tidak bisa bernafas.
 
 
 
 
Sinopsis Global
 
WIDYA (Desy Ratnasari), adalah Seorang Gadis muda dari keluarga sederhana. Widya bertemu dengan WISNU (Ferry Salim), yang berasal dari keluarga kaya. Mereka menjalin hubungan, sampai akhirnya memutuskan menikah siri sebelum Wisnu berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan studinya. Namun sepulang Wisnu dari luar negeri, Wisnu malah menikah dengan Sandra ( Olla Ramlan) . TIO ( Ananda George ), teman Widya yang memberitahukan masalah ini pada Widya. Widya pun mendatangi Wisnu hendak memberitahu bahwa mereka memiliki anak. Saat sampai dirumah Wisnu, PUTRI, anak Widya dan Wisnu, diculik. Widya semakin terpuruk. Dalam keterpurukan itu, Tio menjadi sandaran bagi Widya dan mereka akhirnya menikah.
 
 
Luna kaget saat Bagas memberitahunya kalau Arjuna dan Saffa sama-sama pergi ke pulau seribu. Luna khawatir jika Arjuna menyadari kalau Saffa adalah teman masa kecilnya yang selama ini ia cari. Sementara itu, Arjuna shock saat melihat Saffa terjatuh ke dalam laut. Arjuna berusaha menyelamatkan Saffa yang hampir saja tidak bisa bernafas.
Sementara itu, TARJO yang menculik Putri, tidak tega membuangnya. Akhirnya dia merawat PUTRI dan memberinya nama, SITI SAFFANAH ( Chelsea Olivia ). 
 
Delapan Tahun berlalu, Tarjo Lumpuh akibat kecelakaan, Asih, istri Tarjo, yang tidak pernah menyukai Saffa, mengusir Saffa pergi. Dalam kebingungan, Saffa bertemu dengan ARJUNA ( Evan Sanders )  dan ABI ( Bagas ) , sepasang anak jalanan. Saffa memperkenalkan dirinya sebagai Siti, dan Arjuna akhirnya mengijinkan Saffa tinggal di rumah kumuh bersama dirinya. Hingga suatu hari rumah kumuh tempat Saffa tinggal diserbu oleh Polisi. Tragedy ini memisahkan Saffa dari Arjuna dan Abi. 
 
Saat terpisah, Saffa tertabrak mobil yang dikemudikan Wisnu. Melihat Saffa pingsan, Wisnu pun membawa Saffa ke rumahnya. Sandra, dan Luna, anak Wisnu, terkejut melihat Saffa. Wisnu sama sekali tak menyadari, bahwa Saffa adalah darah dagingnya sendiri.  Sementara itu, Arjuna dan Abi yang luntang luntung di jalanan, tanpa sengaja bertemu Widya dan akhirnya mengangkat keduanya sebagai anak. 
 
Tahun demi tahun pun berlalu, Saffa dan Arjuna kini tumbuh dewasa. Saffa bekerja di perusahaan kontraktor milik Widya. Disinilah Saffa kembali bertemu dengan Arjuna dan Bagas.  Sementara itu, Luna yang sering datang ke sebuah Café, juga berkenalan dengan Arjuna. Luna langsung jatuh cinta pada Arjuna. Melihat kedekatan Saffa dengan Arjuna, Luna merasa cemburu.   
 
Apakah yang akan terjadi selanjutnya dengan hubungan Saffa, Arjuna, Luna dan Bagas? Apakah Arjuna dan Saffa akan mengetahui rahasia bahwa mereka adalah teman masa kecil yang dicari selama ini? Apa juga yang akan terjadi dengan perseteruan keluarga mereka? Apakah Saffa akan tahu bahwa Widya adalah ibu kandungnya?
 

Akses mobile http://mdentertainment.net/mobile via ponsel anda !

Trailer

Cast

Info Hot Terkini : 'mengatur keuangan keluarga sederhana'


Info Hot Terkini : 'mengatur keuangan keluarga sederhana'

Tips Mengelola Keuangan Keluarga

mengelola keuanganWah… tidak terasa kita telah berada di hari ke 6 Ramadhan. Berarti sisa 23 hari lagi menuju kemenangan. Semoga Allah SWT Melapangkan umur yang barokah untuk kita semua, dan keluarga kecil maupun besar kita untuk mencapai hari Kemenangan tersebut. Amin.
Tak terasa pula, dah akhir bulan nie… dah dekat hari gajian… (hayoooo…. J ). Kalau sahabat-sahabatku yang PNS mungkin sudah gajian ya ? Berarti akan ada yang segar di tangan kita semua. Tetapi jangan lupa juga, pengeluaran kita akan sangat besar di bulan September ini, apalagi harga-harga telah naik, PLN rencana mau naik dan Elpiji 12 kg juga mau naik. Jadi otomatis nilai ekonomis uang kita akan turun. Telebih jika kita berencana untuk memberikan THR kepada orang-orang yang kita sayangi.
Nah, ditulisan kali ini saya ingin membagi tips-tips yang mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga, khususnya di bulan Ramadhan ini. tips ini sebagian sudah saya jalankan, kecuali komposisi utang terhadap pendapatan saya yang masih lumayan besar, lumayan dipakai untuk investasi juga. Berikut ini tips pengelolaan keuangan keluarganya : Read the rest of this entry »
Popularity: 11% [?]
[ Tagged In ] 

Goliath Curhat Colongan di Hidup Ini Mahal


JAKARTA, KOMPAS.com -- Datang jauh dari desa kecil di Pelabuhan Ratu, grup band Goliath kini semakin menggeliat semenjak memutuskan hijrah ke Jakarta berkat single'Masih Di Sini' dan 'Cinta Monyet' mereka yang sukses merajai tangga RBT (Ring Back Tone).
Atas keberhasilan tersebut, band yang digawangi Ari (vokal), Rizal (gitar), Dara (gitar), Izwa (bas), Ardi (keyboard), dan Gie (drum), pantas bersyukur di usia Goliath yang genap dua tahun. "Dua tahun enggak sangka bisa begini. Dan buat sampai ke sini kami butuh perjuangan berdarah-darah," kata Ari di Barcode, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2010) malam.
Untuk menggambarkan perjuangannya sampai ke Jakarta, lagu 'Hidup Ini Mahal' yang menjadisingle jagoan keempat Goliath pun dirilis. "Ini bercerita tentang perjalanan hidup. Kisah laki-laki yang dari finance-nya sulit, jadi hidup ini mahal dan harus sabar," ujar Ari.
Ari tak menampik jika single anyar itu sengaja diciptakan untuk mencurahkan isi hati (curhat) para personel Goliath. "Ini curcol kami dari keluarga sederhana. Hidup ini enggak gampang, sampai kami sudah banyak tampil, kami masih bantu orangtua. Kami sadar kami bukan dari keluarga berada, kami dari keluarga sederhana," kupas Ari.
"Kami dulu naik motor dari Pelabuhan Ratu sampai ke Jakarta. Kami sampai kehujanan kepanasan. Sampai di Jakarta kami pernah jalan kaki dari Sarinah sampai ke Jalan Johar nyari label. Sampai di sana kami juga ditolak," lanjut Ardi.
Hingga akhirnya perjuangan tersebut berbuah manis, Goliath enggan jumawa. "Kami belum merasa besar, kami masih orang biasa, makan pun masih di warteg. Kalau masalah kehidupan enggak apa-apa, asal di kantong uang jangan tinggal Rp 1.000," tutup Ari.  

Belajar dari Keluarga Sederhana 19 Aug 201


Belajar dari Keluarga Sederhana

Oleh Damanhuri Zuhri
Bibir HM Fathana Amrullah dan Siti Zubaidah menyungging senyum. Pada Selasa (17/8), sebuah anugerah mereka terima. Mereka terpilih menjadi pasangan terbaik pertama dalam Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Nasional Tahun 2010. Abah AR, begitu Fathana Amrullah biasa disapa, mewakili Lampung Tengah.
Menurut Abah AR, ia tak pernah membayangkan perjuangannya mendidik kelima anaknya hingga menjadi sarjana, membangun sekolah, masjid, hingga rumah sakit demi membantu masyarakat di sekitarnya, mendapat perhatian dan penilaian pemerintah. Ia dan istrinya yang telah bersama selama 43 tahun itu menyisihkan 32 pasangan lainnya.
Lantas, apakah Abah AR dan Siti Zubaidah tak melalui jalan terjal? Abah mengaku semuanya memiliki dinamika. Seperti keluarga lain, percekcokan juga pernah muncul di tengah mereka. Abah pun membuat pengakuan. Biasanya, soal shalat yang menjadi pemantik.
"Istri saya shalatnya suka lalai itu yang kadang-kadang saya marah walaupun nggak sampai mukul," ujarnya. Kisah lain pun terungkap. Pernah muncul perbedaan pandang antara Abah dan sang istri. Saat baru dikaruniai satu anak, ujar Abah, ia pernah sedikit kesal terhadap istrinya. Saat itu, Abah AR menolong seorang guru ngaji yang miskin dan beranak empat. Ia sewakan rumah untuk guru itu. Sang istri rupanya tak berkenan dan membandingkan dengan sikap pada adiknya. Secara tak sadar, Siti Zubaidah bercerita kepada ibu mertuanya dan mengucap kata. "Orang lain ditolong, kok adiknya sendiri tidak."
Mendengar keluhan itu, Abah AR langsung mengumpulkan istri, ibu, dan mer-tuanya. Secara tegas ia menyatakan kalau keberatan karena dirinya membantu orang lain, ia siap berpisah. Tanpa pikir panjang, sang istri, Siti Zubaidah langsung meminta maaf dan berjanji akan setia mendampingi Abah AR dalam kondisi apa pun. Di sisi lain, Abah AR pun bersikapterbuka untuk meminta maaf. Saat Idul Fitri, kata dia, ia biasakan untuk meminta maaf kepada istrinya. Pasti dalam perjalanan selama setahun ini banyak kesalahan kata, ucapan, dan tingkah laku. "Saya rangkul sambil menangis. Saya pun meminta maaf kepada anak-anak," ujarnya.
Abah AR juga menyatakan ia meniti perjalanan panjang. Pernah saat dia di Way Jepara, menjadi tukang foto amatir. Pada suatu saat setelah peristiwa G-30 S/PKI, ia seakan mendapatkan durian runtuh. Pemerintah mencanangkan agar setiap orang yang berumur 15 tahunharus memiliki kartu tanda penduduk (KTP) yang ada fotonya.
Menurut dia, jasanya banyak digunakan ribuan orang. Uang hasil pemotretan itu ia belikan tanah seluas seperempat hektare.
Di atas tanah.tersebut. Abah AR mendirikan Sekolah Dasar Muhammadiyah pada 1966 di Lampung Tengah. Ia kemudian mendapatkan tanah wakaf seperempat hektare lagi.
Kondisi masa lalu yang mendorong Abah AR melakukan itu. "Saya ini orang susah. Keluarga saya juga susah. Sejak kecil saya banyak mendapat bantuan dari orang lain. Karena itu, saya ingin berbuat bagi orang banyak. Saya ingin, apa yang saya lakukan dirasakan manfaatnya bagi orang banyak," jelasnya.
Tak hanya membangun sekolah dasar, Abah AR pun membangun sekolah-sekolah di tempat lain. Belasan masjid dan rumah sakit juga berhasil ia dirikan. Kesibukannya di masyarakat, tak membuatnya lupa membina anak-anaknya. Ia mampu mengantarkan lima anaknya menjadi sarjana.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syaih Hidayatullah, Mubarok, mengungkapkan, dewan juri sepakat bahwa pasangan HM Fathana Amrullah dan Siti Zubaidah sangat luar biasa. Abah AR semula orang yang tak punya harta yang kemudian berhasil mendirikan sekolah dan rumah sakit. Sementara itu, ia tetap hidup sederhana.
Rumahnya saja, jelas Mubarok, sangat sederhana, hanya berdindingkan papan dan beratapkan seng. Anaknya sukses di mana-mana, dan mereka tinggal berdua di rumahnya yang sangat sederhana itu. Ia mengungkapkan, penilaian didasarkan pada perjuangan dan karya pasangan keluarga ini yang mengutamakan kepentingan orang banyak.
ed ferry kisihandi
Entitas terkaitAbah |Anaknya |Belajar |Belasan |Istri |Keluarga |Kesibukannya |Kisah |Kondisi |Lampung |Mendengar |Pasti |Pemerintah |Rumahnya |Sang |Syaih |Uang |Way |Abah AR |Fathana Amrullah |Keluarga Sederhana |Menurut Abah |Pada Selasa |Saat Idul |Siti Zubaidah |HM Fathana Amrullah |Oleh Damanhuri Zuhri |Sekolah Dasar Muhammadiyah |Bibir HM Fathana Amrullah |Guru Besar Universitas Islam Negeri |Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Nasional Tahun |
Ringkasan Artikel Ini
Menurut Abah AR, ia tak pernah membayangkan perjuangannya mendidik kelima anaknya hingga menjadi sarjana, membangun sekolah, masjid, hingga rumah sakit demi membantu masyarakat di sekitarnya, mendapat perhatian dan penilaian pemerintah. Ia dan istrinya yang telah bersama selama 43 tahun itu menyisihkan 32 pasangan lainnya. Saat itu, Abah AR menolong seorang guru ngaji yang miskin dan beranak empat. Tanpa pikir panjang, sang istri, Siti Zubaidah langsung meminta maaf dan berjanji akan setia mendampingi Abah AR dalam kondisi apa pun. Abah AR semula orang yang tak punya harta yang kemudian berhasil mendirikan sekolah dan rumah sakit. Anaknya sukses di mana-mana, dan mereka tinggal berdua di rumahnya yang sangat sederhana itu. Ia mengungkapkan, penilaian didasarkan pada perjuangan dan karya pasangan keluarga ini yang mengutamakan kepentingan orang banyak.

Jumlah kata di Artikel : 610
Jumlah kata di Summary : 125
Ratio : 0,205

*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.
Pendapat Anda
Pendapat anda mengenai ringkasan artikel ini : Baik  Buruk