Jumat, 02 Desember 2011

solusi-keluarga sederhan

Seperti apa sih kehidupan dua orang asing yang hanya dikenalkan dalam proses “pacaran” yang banyak dibagus-baguskan nya (sekali lagi ini sifat umum tentu saja ada pacaran yang jujur, mudah-mudahan he2..) dalam ikatan real sebuah rumah tangga..? sedikit aneh dan asing biasanya.. (belum lagi kan kita tidak pacaran sama calon mertua, calon ipar, calon tetangga dsb. dan semua itu tiba-tiba menjadi dunia nyata, yang dihadapi dan Masa Allah setiap hari lagi.)
Bulan madu dan masa awal yang penuh toleransi kita lewat (free memory) da biasanya juga pada bagus semua nya, tapi kalau sudah kacau dibagian ini selamat datang didunia nyata sahabat. Mengelola keluarga selanjutnya menjadi seni kata orang filsapat atau manajemen kata orang ekonomi dan kata saya sendiri seperti menjaga kebun, lho kok kebun..? karena yang saya tahu adalah kebun dan ya itulah keterbatasan wawasan mohon dimaklum.
Kebun biasanya multi tanaman, semua harus diurus agar tumbuh subur, berbuah dsb. Tapi bukan hanya itu, kebun yang baik seharusnya melihat kesesuaian ruang tumbuh juga kan, takaran dan ukuran, hingga pertumbuhan satu jenis tanaman tidak merampas yang lain nya. Contoh mudah nya saya sangat suka pohon pisang dan saya tanam banyak-banyak, tapi kalau semua ketutup pisang ntar tanaman lain kaya cabe jadi tidak dapat tempat dan nggak bisa tumbuh lagi, celaka nya saya suka sambal ( masa bikin sambal pakai pisang).
Hubungan nye dengan mengelola keluarga gimane..? yak kan didalam keluarga ada ayah, ibu, anak, saudara, atau pembantu (saya tidak suka dengan istilah ini, tapi apa yang tepat ya.., saya sendiri lebih sering menyebut mereka sebagai patner, tau pas atau tidak) sumber penghasilan, ruang tinggal, tetangga dsb. Bagaimana tetek tidak pakai bengek ini bisa tumbuh dan berkembang dalam ruang hidup yang saling mendukung (duh abstrak deh), maksud gampang nya misal tugas ayah kan cari nafkah tapi jangan nafkah semua dong, pagi sore malam, hingga lupa jadi kekasih buat istrinya, yang dulu pernah habis-habisan dalam peran ini, bahkan acara makan nasi goreng aja di tulis di PDA inget nggak tuh..? Atau ibu yang terus menerus beres-beres hingga mirip sapu yang lima tahun dipakai terus menerus tanpa dirawat he2.. bukankah dia punya peran jadi contoh “orang dewasa yang keren” buat anak abg nya..? jadi jangan marah kalau anak kita meniru Luna Maya, abis keren sih.
Menjaga tumbuh dan proporsi atau ukuran seberapa besar tumbuh bukan pekerjaan mudah tentunya, tapi tidak menyadari ada yang harus dijaga selain tumbuh dan berkembang biasanya menjadi potensi masalah antar anggota keluarga. Dan jangan menunggu sampai salah satu angota keluarga merana karena ruang tumbuh nya terhalang pertumbuhan yang lain, padahal tumbuh dan berkembang adalah tujuan hidup.
Saya tentu tidak bisa lebih detail menjelaskan peran apa yang harus tumbuh dan dimana peran itu ditempatkan karena kebun kita masih-masing punya bentuk dan cara tumbuh yang unik. Tapi sebagai sesame tukang kebun, menyadari apa yang harus dilakukakan mungkin hal bijak yang paling sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar