Seperti
apa sih kehidupan dua orang asing yang hanya dikenalkan dalam proses
“pacaran” yang banyak dibagus-baguskan nya (sekali lagi ini sifat umum
tentu saja ada pacaran yang jujur, mudah-mudahan he2..) dalam ikatan real sebuah rumah tangga..? sedikit aneh dan asing biasanya.. (belum lagi kan
kita tidak pacaran sama calon mertua, calon ipar, calon tetangga dsb.
dan semua itu tiba-tiba menjadi dunia nyata, yang dihadapi dan Masa
Allah setiap hari lagi.)
Bulan madu dan masa awal yang penuh toleransi kita lewat (free memory) da biasanya juga pada bagus semua nya, tapi kalau sudah kacau dibagian ini selamat datang didunia nyata sahabat. Mengelola
keluarga selanjutnya menjadi seni kata orang filsapat atau manajemen
kata orang ekonomi dan kata saya sendiri seperti menjaga kebun, lho kok
kebun..? karena yang saya tahu adalah kebun dan ya itulah keterbatasan
wawasan mohon dimaklum.
Kebun
biasanya multi tanaman, semua harus diurus agar tumbuh subur, berbuah
dsb. Tapi bukan hanya itu, kebun yang baik seharusnya melihat kesesuaian
ruang tumbuh juga kan,
takaran dan ukuran, hingga pertumbuhan satu jenis tanaman tidak
merampas yang lain nya. Contoh mudah nya saya sangat suka pohon pisang
dan saya tanam banyak-banyak, tapi kalau semua ketutup pisang ntar
tanaman lain kaya cabe jadi tidak dapat tempat dan nggak bisa tumbuh
lagi, celaka nya saya suka sambal ( masa bikin sambal pakai pisang).
Hubungan nye dengan mengelola keluarga gimane..? yak kan didalam keluarga ada ayah, ibu, anak, saudara, atau pembantu
(saya tidak suka dengan istilah ini, tapi apa yang tepat ya.., saya
sendiri lebih sering menyebut mereka sebagai patner, tau pas atau tidak)
sumber penghasilan, ruang tinggal, tetangga dsb. Bagaimana
tetek tidak pakai bengek ini bisa tumbuh dan berkembang dalam ruang
hidup yang saling mendukung (duh abstrak deh), maksud gampang nya misal
tugas ayah kan cari nafkah tapi jangan nafkah semua dong, pagi sore
malam, hingga lupa jadi kekasih buat istrinya, yang dulu pernah
habis-habisan dalam peran ini, bahkan acara makan nasi goreng aja di
tulis di PDA inget nggak tuh..? Atau ibu yang terus menerus beres-beres
hingga mirip sapu yang lima tahun dipakai terus menerus tanpa dirawat he2.. bukankah
dia punya peran jadi contoh “orang dewasa yang keren” buat anak abg
nya..? jadi jangan marah kalau anak kita meniru Luna Maya, abis keren
sih.
Menjaga
tumbuh dan proporsi atau ukuran seberapa besar tumbuh bukan pekerjaan
mudah tentunya, tapi tidak menyadari ada yang harus dijaga selain tumbuh
dan berkembang biasanya menjadi potensi masalah antar anggota keluarga.
Dan jangan menunggu sampai salah satu angota keluarga merana karena
ruang tumbuh nya terhalang pertumbuhan yang lain, padahal tumbuh dan
berkembang adalah tujuan hidup.
Saya
tentu tidak bisa lebih detail menjelaskan peran apa yang harus tumbuh
dan dimana peran itu ditempatkan karena kebun kita masih-masing punya
bentuk dan cara tumbuh yang unik. Tapi sebagai sesame tukang kebun,
menyadari apa yang harus dilakukakan mungkin hal bijak yang paling
sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar