keluarga sederhana
Namaku
ahmad maulana,aku merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,sejak kecil
kehidupan keluarga kami sederhana sekali,tapi kasih sayang kedua orang
tua sangat kurasakan,aku tumbuh menjadi pribadi yg bisa dibilang sedikit
pendiam,sejak umurku delapan tahun aku dan saudara kandungku,kehilangan
sosok ibu,dia telah dulu dipanggil allah swt.kami sangat sedih,karna
ibu sangat menyayangi kami diwaktu hidupnya.pada tahun 2000,tepatnya
hari kamis,duka cita itu terjadi.aku rasanya,tidak kuat untuk menjalani
hidup tanpa ibu.setelah semua berlalu hampir satu minggu,aku sering
bertengkar dengan saudara kandungku sendiri,ada ada saja
sebabnya,maklum,masih
kecil.abangku waktu itu bersekolah di mts lukit dan masuk
sore,sedangkan aku sekolah di sd 040 lukit,masuk pagi,disaat aku sekolah
abangku yg menjaga adikku yg berumur dua tahun,dan saat aku
pulang,giliran akulah yg menjaga adikku.aku dan abangku melakukan tugas
rumah tangga seperti orang dewasa,walaupun begitu kami tidak pernah
mengeluh,situasi sepeti inilah yg membuat kami kompak,dalam arti
kata,kompak dalam melakukan pekerjaan rutinitas kami.ayahku,Idris
hasan,bekerja sebagai pembawa pompong,ya,terkadang pulangnya dua hari
sekali,dan ayahku cukup garang.
setelah sembilan bulan kepergian ibu,ayahku menikah lagi dengan
janda,sebelum menikah calon ibu tiriku sudah duluan merawat adikku,dan
setelah hampir dua bulan tinggal bersama calon ibu tiriku.ayahkupun
melangsungkan pernikahan disungai selari,dan kamipun saat itu telah
berada disana.ibu tiriku sungguh baik,baik dalam mendidik kami maupun
merawat adikku.
sejak aku dan keluargaku tinggal di selari,sungai pakning.jalan hidup
mulai membaik kembali,berkat kekompakan keluarga didalam mengerjakan
pekerjaan.seperti pepatah mengatakan ''berat sama di pikul,ringan sama
di jinjing''.
aku dan keluargaku tinggal dan bekerja di door smeer fajar harapan,saat
itu door smeer inilah yg pertama di pakning,dengan kesibukan dan
kegigihan bekerja,keluargaku mulai membuka warung,dan alhamdulillah,bisa
menghidupi keluarga sederhanaku ini.saat perubahan itu
tanpak,kecemburuan sosialpun meningkat,pernah suatu hari,ayahku membuat
tongkat rumah,kebetulan saat itu masjid samping door smeer lagi
direnovasi,ketika lagi membuat tongkat tersebut,ayahku dihampiri oleh
seorang yang dipercayakan pengurus masjid,dan berucap''kamu yang
mengambil semen dimasjid itu ya''lantas,ayahku kaget.dengan mengurut
dada,ayahku menuturkan kata''walaupun hidup saya miskin,tapi saya tidak
seburuk yang anda fikirkan,saya masih takut dosa''mendengar ucapan itu
sipenuduhpun pulang.
keesokan harinya,ternyata semen masjid tidak hilang tapi disimpan
digudang masjid.mungkin ini tantangan hidup yang pertama ditempat
baru.aku dan keluargaku termasuk pekerja yang lama tinggal di door smeer
itu,setelah hampir lima tahun bekerja didoor smeer,aku dan keluargaku
pindah ke jln menuju airport,dan membangun door smeer sendiri.
usiaku beranjak lima belas tahun,dan duduk di kelas tiga smp,abangku
melanjutkan sekolah di smk,sedangkan adikku baru naik klas lima sd.aku
dan saudara kandungku jarang sekali bermain,hari hariku disibukkan
dengan pekerjaan,yaitu mengelola door smeer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar