Selasa, 15 November 2011

perubahan itu perlu

keluarga sederhana

Namaku ahmad maulana,aku merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,sejak kecil kehidupan keluarga kami sederhana sekali,tapi kasih sayang kedua orang tua sangat kurasakan,aku tumbuh menjadi pribadi yg bisa dibilang sedikit pendiam,sejak umurku delapan tahun aku dan saudara kandungku,kehilangan sosok ibu,dia telah dulu dipanggil allah swt.kami sangat sedih,karna ibu sangat menyayangi kami diwaktu hidupnya.pada tahun 2000,tepatnya hari kamis,duka cita itu terjadi.aku rasanya,tidak kuat untuk menjalani hidup tanpa ibu.setelah semua berlalu hampir satu minggu,aku sering bertengkar dengan saudara kandungku sendiri,ada ada saja
sebabnya,maklum,masih kecil.abangku waktu itu bersekolah di mts lukit dan masuk sore,sedangkan aku sekolah di sd 040 lukit,masuk pagi,disaat aku sekolah abangku yg menjaga adikku yg berumur dua tahun,dan saat aku pulang,giliran akulah yg menjaga adikku.aku dan abangku melakukan tugas rumah tangga seperti orang dewasa,walaupun begitu kami tidak pernah mengeluh,situasi sepeti inilah yg membuat kami kompak,dalam arti kata,kompak dalam melakukan pekerjaan rutinitas kami.ayahku,Idris hasan,bekerja sebagai pembawa pompong,ya,terkadang pulangnya dua hari sekali,dan ayahku cukup garang.
                            setelah sembilan bulan kepergian ibu,ayahku menikah lagi dengan janda,sebelum menikah calon ibu tiriku sudah duluan merawat adikku,dan setelah hampir dua bulan tinggal bersama calon ibu tiriku.ayahkupun melangsungkan pernikahan disungai selari,dan kamipun saat itu telah berada disana.ibu tiriku sungguh baik,baik dalam mendidik kami maupun merawat adikku.

                         sejak aku dan keluargaku tinggal di selari,sungai pakning.jalan hidup mulai membaik kembali,berkat kekompakan  keluarga didalam mengerjakan pekerjaan.seperti pepatah mengatakan ''berat sama di pikul,ringan sama di jinjing''.
                        aku dan keluargaku tinggal dan bekerja di door smeer fajar harapan,saat itu door smeer inilah yg pertama di pakning,dengan kesibukan dan kegigihan bekerja,keluargaku mulai membuka warung,dan alhamdulillah,bisa menghidupi keluarga sederhanaku ini.saat perubahan itu tanpak,kecemburuan sosialpun meningkat,pernah suatu hari,ayahku membuat tongkat rumah,kebetulan saat itu masjid samping door smeer lagi direnovasi,ketika lagi membuat tongkat tersebut,ayahku dihampiri oleh seorang yang dipercayakan pengurus masjid,dan berucap''kamu yang mengambil semen dimasjid itu ya''lantas,ayahku kaget.dengan mengurut dada,ayahku menuturkan kata''walaupun hidup saya miskin,tapi  saya tidak seburuk yang anda fikirkan,saya masih takut dosa''mendengar ucapan itu sipenuduhpun pulang.
                       keesokan harinya,ternyata semen masjid tidak hilang tapi disimpan digudang masjid.mungkin ini tantangan hidup yang pertama ditempat baru.aku dan keluargaku termasuk pekerja yang lama tinggal di door smeer itu,setelah hampir lima tahun bekerja didoor smeer,aku dan keluargaku pindah ke jln menuju airport,dan membangun door smeer sendiri.
                     usiaku beranjak lima belas tahun,dan duduk di kelas tiga smp,abangku melanjutkan sekolah di smk,sedangkan adikku baru naik klas lima sd.aku dan saudara kandungku jarang sekali bermain,hari hariku disibukkan dengan pekerjaan,yaitu mengelola door smeer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar